Rabu, 08 April 2009

Sheng Si Zhi Jiao : Sehidup Semati

Pada waktu perang zaman musim semi dan musim gugur,di berbagai penjuru negeri china terdapat kekacauan yang besar,semua orang sulit untuk bisa saling percaya karena bisa seperti musuh dalam selimut. karena itu, negara sebearnya sangat membutuhkan seorang yang kuat dan mempunyai pengaruh besar untuk menghentikan semua perang dan kekacauan tersebut, mereka sangat mengharapkan seorang yang bisa menyelamatkan rakyat dari penderitaan dan sengsara yang berkepanjangan.

Yang Jiao Ai dan Zuo Bo Tao adalah sepasang sahabat yang sangat karib.kedekatan mereka sudah seperti saudara kandung. pada suatu waktu mereka mendengar Raja kerajaan Chu adalah seorang raja yang pintar,karena itu mereka hendak pergi menemuinya untuk mendiskusikan bagaimana menghentikan kekacauan yang sedang berlangsung. Pada saat meninggalkan kampung halamannya, semua perjalanan lancar dan tidak menemui hambatan yang berarti. Namun, keadaan itu tidak berlangsung lama, karena setelah itu ada badai salju ditambah angin yang bertiup sangat kencang. Badai salju dan angin besar tersebut mengancam nyawa mereka. semua jalan tampak putih dan tidak ada lagi tanda-tanda yang bisa menjadi petunjuk agar mereka berjalan kearah yang tepat. salju lebat dan angin besar menganggu konsentrasi dan penglihatan mereka. kondisi kesehatan mereka pun terganggu. tetapi mereka berpikir bahwa jika mereka tidak menlanjutkan perjalanan,keadaan rakyat akan semakin menderita. karena itu mereka bersikeras menerjang badai salju itu.

setelah beberapa hari berjalan mereka menyadari bahwa mereka sedang tersesat. tidak satu dusun dan juga rumah yang mereka temui. sejauh mata memandang hanya putih salju saja yang tampak. mereka berdua sebenarnya tidak membawa banyak barang yang akan dihadiahkan kepada Raja Chu, tetapi perjalanan sulit seperti ini membuat mereka seperti tidak bertenaga membawanya.

setelah badai berhenti, semua salju mengeras menjadi es. jalan diatas es tidaklah mudah.orang akan mudah terpeleset jika sedikit saja kehilangan keseimbangan. karena itu, berjalan di atas lautan es tersebut sangat menguras tenaga, terlebih mereka bukan berjalan memakai sepatu yang biasa digunakan khusus berjalan diats es. sebenarnya dalam cuaca normal pun Zuo Bo Tao tidak begitu kuat ,apalagi cuaca buruk seperti ini. setelah beberapa hari,ia tidak kuat lagi meneruskan perjalanan. namun, ia berkata kepada sahabatnya bahwa menyelamatkan keadaan negara yang sudah kacau balau jauh lebih penting daripada dirinya sendiri. karena itu ia bertekad untuk meneruskan perjalanan agar bisa sampai dikerajaan Chu dan meminta pertolongan. ia terus berjalan sambil dipapah oleh sahabatnya.langkah demi langkah, sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti mereka makin mendekati tujuan.

setelah beberapa jauh berjalan dan sebenarnya kerajaan Chu sudah tidak jauh lagi, Zuo Bo Tao sudah semakin lemah kondisinya dan tidak ada lagi kekuatan walau hanya untuk beberapa langkah. ia meminta agar Yang Jiao Ai menyandarkannya pada sebuah pohon. setelah itu, dengan nafas yang terputus-putus karena kondisi fisik yang sudah lemah dan cuaca yang sangat dingin, ia berkata kepada Yang Jiao Ai,"jika kita berdua berjalan terus seperti ini,maka kita berdua akan mati karena kedinginan dan kelelahan, padahal tujuan kita sangatlah mendesak. kamu harus berjanji untuk sampai tujuan. pakailah jaket saya supaya kamu tidak kedinginan dan ada tenaga yang cukup untuk sampai ke tujuan. biar saya berbaring disini. Hatiku pergi bersamamu. jika kamu sampai ke tujuan dan berhasil memohon kepada Raja Chu untuk memberikan pertolongan, maka aku pun akan senang. Ingatlah jika kmu disini menungguiku, aku tetap saja akan mati karena aku sudah tidak kuat lagi.dan akan lebih banyak lagi rakyat yang akan mati. karena itu, lebih baik aku mati disini dan kamu cepatlah pergi kepada Raja Chu,jika rakyat banyak tertolong aku pun bahagia,kematianku tidak sia-sia."

Yang Jiao Ai tidak henti-hentinya menangis. ia tidak rela meninggalkan sahabatnya. tetapi demi memenuhi permohonan itu, dengan hati pedih ia meninggalkan sahabatnya yang pelan-pelan menemui ajal.

Akhirnya Yang Jiao Ai sampai dan dengan segera Raja Chu memberikan pertolongan, dan dengan segera keadaan bisa dikendalikan. Rakyatpun mulai pulih dari segala penderitaan dan Zuo Bo Tao yang sudah "tidur untuk selamanya" punya andil dalam memulihkan keadaan kacau-balau tersebut.

Mutiara Hikmat :

orang bijak rela mengorbankan diri sendiri demi keselamatan dan kebaikan orang banyak. hormatilah sahabat yang sejati karena ia sebenarnya juga merupakan bagian dalam keberhasilan dan kebahagiaan hidup kita. terkadang hidup diperhadapkan pada dua pilihan yang sulit, namun orang bijak bisa mengambil keputusan yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar