Kamis, 16 April 2009

Dokter dan Harimau

Dahulu kala, disebuah lembah gunung besar di China, ada seorang dokter tua yang sangat ahli dalam mengobati orang yang sakit. Tidak peduli seseorang menderita penyakit apa, asal datang ke dokter tua ini dan meminum obat ramuannya. Maka beberapa hari kemudian pasti akan sembuh. Orang dari berbagai penjuru negeri datang untuk berobat padanya dan disembuhkan. Karena itu, orang-orang sangat menghormatinya.

Suatu hari dokter tua itu pergi untuk mengobati orang-orang dari rumah ke rumah. Ketika matahari terbenam barulah ia pulang. Sewaktu tiba di depan rumahnya, Ia melihat ada barang hitam besar didepan pintunya. Waktu itu hari sudah gelap sehingga barang hitam itu tidak terlihat jelas. Pelan-pelan ia mendekati barang itu. Dokter tua itu kemudian terkejut karena ternyata barang hitam itu adalah seekor harimau besar.

Karena kaget dan takut, dokter tua itu segera balik badan dan ambil langkah seribu. Namun malang baginya, harimau itu dengan cepat bisa menangkap jubahnya dan ia tidak bisa berlari lagi. Dalam hati ia berpikir ,"Tamatlah riwayatku,hari ini aku jadi santapan harimau besar yang tampak lapar ini!"

Namun anehnya, harimau itu tidak menerkam dan menggigit dokter tua itu, melainkan menggoyang-goyangkan ekornya mirip seekor anjing yang bertemu dengan tuannya. Harimau itu juga mengoyangkan kepala dan badannya seolah ingin berkata kepada dokter,tetapi ia tidak bisa berbicara (ya iyalah namanya juga harimau,zzzzz). jika ada auman harimau dari dalam hutan, harimau itu pun terlihat agak takut.

Setelah tenang, dokter tua itu berkata,"harimau, kamu pasti tidak datang supaya saya mengobati penyakitmu,kan?" seperti mengerti, harimau menggelengkan kepalanya. Harimau memberikan isyarat dan dokter tua itu mengerti bahwa ia harus mengikuti harimau itu ke dalam hutan di sebuah gunung. Sesampai disarangnya, tampak ada harimau betina yang kesulitan melahirkan. Dokter itu mengamati dengan saksama dan akhirnya mengerti. Ia berkata lagi kepada harimau itu,"aku mengerti,kamu mau melahirkan anak,ya. Ayo aku akan menolongmu!" dengan sigap dokter itu memberikan obat kepada harimau betina itu.

Setelah itu ia mulai mengurut perut harimau betina itu . tidak lama berselang lahirlah dua ekor anak harimau. setelah istirahat sebentar dokter itu pun memberi isyarat kepada harimau bahwa ia akan pulang. Harimau mencegahnya dan membawakan sebuah kipas. Dokter itu tersenyum dan berkata,"tidak perlu, saya bisa menolong orang yang sakit dan saya tidak mau menerima hadiah." Harimau itu mengaum keras dua kali seakan-akan berkata bahwa dokter itu harus menerima kipas pemberiannya. Dokter itu mengerti maksud si harimau dan pulang dengan membawa kipas.

Beberapa hari kemudian udara sangat panas, tetapi ia harus berjalan ke kota. Karena itu, ia menggunakan kipas pemberian si harimau untuk mengusir udara panas. Namun, setiba di pintu gerbang kota, beberapa orang menangkap dan mengikatnya. Ia bertanya,"apa yang terjadi, apa salah saya?" ternyata orang-orang itu barus saja membunuh dan merampas harta seseorang. dan kipas itu sebenarnya adalah kipas milik orang tersebut yang hilang dijalan.

Dokter itu mengerti kini bahwa kipas itu hilang kemudian diambil oleh harimau dan diberikan kepada dirinya. orang itu berkata kepada dokter itu,"saya baru saja membunuh orang dan merampas barang orang." Maksudnya, dia orang yang jahat dan kuat, kenapa berani-beraninya dokter tua itu mengambil kipas miliknya. baru saja orang tersebut menggertak dokter itu, tiba-tiba datanglah harimau besar menyerang orang-orang itu. orang-orang itu tidak punya kekuatan cukup untuk melawan harimau besar tersebut. Mereka akhirnya lari tunggang langgang. Harimau itu pun mendekati dokter itu, melepaskan ikatannya,dan mengantarkannya pulang dengan selamat.

Mutiara Hikmat :
harimau yang seharusnya bisa membahayakan manusia pun bisa membalas budi baik orang yang pernah menolongnya. Manusia yang nilai dan budayanya jauh lebih baik orang lain dan tahu bagaimana seharusnya berterima kasih kepada orang yang telah menolongnya saat dalam kesulitan.

Baca Selanjutnya .....

Jumat, 10 April 2009

Sung Kang Yang Gemar Membaca

Penduduk di negeri China suka sekali belajar. salah satu kisah yang sering digunakan oleh guru dan orang tua untuk memotivasi seorang anak agar rajin belajar adalah kisah Sun Kang yang rindu terus membaca hingga terluka.
Sun Kang hidup pada zaman Dinasti jin (317-420 masehi). Sejak usia kanak-kanak sudah tampak kepintarannya. ia suka sekali terhadap buku, tetapi ia dibesarkan dari keluarga yang sangat miskin sampai minyak untuk lampu pun tak sanggup dibeli. karena miskin dan dorongan kebutuhan yang mendesak, maka orang tuanya mewajibkan semua anaknya untuk bekerja, termasuk Sun kang yang pulang ke rumah dalam keadaan lelah dan juga tidak ada lagi waktu untuk membaca buku karena di rumah tidak ada penerangan. Di desa itu hanya rumah Sun Kang yang tidak ada penerangannya.

Sun Kang sering berangan-angan kalau saja rumahnya memiliki lampu, maka ia bisa membaca banyak buku. karena sangat ingin membaca buku,ia bertanya kepada ayah dan ibunya,"Semua tetangga kita mempunyai lampu,hanya rumah kita yang tidak punya lampu. Jika begini terus, siang hari bekerja dan malam hari tidak bisa membaca buku, kapan saya bisa jadi anak yang pintar. Bisa tidak kita punya satu lampu?"

Mendengar pertanyaan anaknya,kedua orangtuanya sangat sedih. Dengan berat hati mereka berkata,"Sun kang,kita sangat miskin dan minyak untuk lampu sangat mahal, kita tidak sanggup membelinya jika kita membeli minyak untuk lampu,kita sekeluarga pelan-pelan akan mati kelaparan." setelah berkata begitu kedua orangtuanya meneteskan air mata. ia pun ikut menangis,Sun Kang sungguh mengerti dan prihatin akan kondisi keluarganya sehingga ia berjanji dalam hati untuk tidak lagi menuntut orangtuanya membeli lampu minyak.

kerinduan untuk membaca buku tetaplah besar. Sun Kang sering meminjam buku orang lain, dan ia selalu mengembalikan buku itu tepat waktu. kendatipun sehari telah lelah bekerja. pada malam hari ia selalu pergi ke luar rumah untuk mencari sinar lampu dari rumah tetangga dan juga sinar rembulan pada malam hari untuk membaca buku. Namun, karena sinar yang serba terbatas membuat kedua matanya sering letih dan tak sanggup membaca dengan waktu yang panjang.

Pada suatu musim dingin, turun salju yang sangat lebat. pada waktu malam hari hujan salju berhenti.udara sangat segar dan malam itu terang rembulan sangat baik. Sun Kang berpikir ini waktu yang baik untuk membaca buku. Karena itu, ia pergi keluar dengan membaca satu buku dibaca dibawah sinar rembulan dan juga terang dari lampu tetangga. setelah membaca, ia pun merasa lelah dan ingin pulang. dalam perjalanan pulang ia tersandung dan bukunya jatuh diatas salju. karena ingin menyelamatkan bukunya, ia segera bangkit untuk mengambil buku itu walau kakinya terluka. pada waktu ia hendak memungut buku. kog bisa? ternyata salju yang padat bisa memantulkan sinar sehingga bisa membuat cahaya lebih terang dari sinar rembulan.

Menemukan peritiwa ini, Sun Kang pun bergembira karena ternyata di balik musim salju yang dingin dia dapat membaca buku dengan lebih baik. mulai hari itu tiap malam ia pergi keluar untuk membaca buku dengan memanfaatkan sinar rembulan dan pantulan cahaya dari salju. ia terus berusaha melawan dingin agar bisa membaca buku. padahal, jika orang kedinginan mudah menderita borok di kulit. penyakit ini disebut Dong Chuang. jika orang sudah menderita borok tersebut, borok itu tidak bisa sembuh sampai musim dingin usai,norok itu membuat daging dan kulit terbuka sehingga perih sekali. namun, walau harus menderita borok yang sangat perih, sung kang tetap pergi pada malam yang dingin hanya untuk bisa membaca buku. lama kelamaan tangan dan kakinya penuh dengan dong chuang yang sangat perih, tetapi itu sama sekali tidak membuatnya berhenti membaca buku. menurut Sun Kang, hanya dengan sinar rembulan dan pantulan sinar dari salju ia bisa membaca banyak buku.
oleh karena itu, tidak perduli betapa sakit yang harus ia tahan dari borok musim dingin itu, ia tetap akan membaca buku.

akhirnya Sun Kang bertumbuh menjadi ahli pikir yang brilian dan menjadi penasihat yang baik untuk membangun kerajaan. kisah ini berkembang dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi. kisah Sun Kang sungguh mengharukan dan sering menjadi cerita yang mampu memotivasikan anak-anak di China untuk rindu membaca dan belajar. teruslah membaca dan belajar walau untuk itu harus terluka.

Mutiara Hikmat
Carilah selalu waktu untuk dapat membaca, karena dengan membaca kita bukan hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga hikmat yang berguna untuk diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. tidak perlu menunggu lampu ada di rumah, Sun kang mencari jalan lain untuk bisa membaca. tidak perlu menuntut apa yang belum dimiliki untuk mengejar pengetahuan dan kemajuan, tetapi berusahalah dengan apa yang ada pada kita. seperti Sun kang yang membaca hingga terluka,kita juga jangan mudah berputus asa ketika kesulitan besar menghalangi kerinduan dan cita-cita kita untuk maju

Baca Selanjutnya .....

Xin Shi Yang Cantik

Pada zaman Chun Qiu ada seorang wanita yang terkenal dengan kecantikannya,namanya Xin Shi. dia diakui sebagai salah satu dari empat wanita tercantik sepanjang perjalanan sejarah bangsa China. karena itu, jika kita berjalan-jalan ke negeri China, ada aksesori dengan gambar empat wanita tercantik di China ,salah satunya diantaranya adalah Xin Shi. sayangnya, Xin Shi yang cantik saat itu sakit-sakitan. wajahnya pucat dan ia sering mengeluh sakit di bagian dadanya.

Akan tetapi, saat ia meringis kesakitan, orang yang melihatnya masih mengatakan bahwa dia tetaplah cantik. tak mengherankan ada orang-orang saat itu mengatakan,"meskipun sakit dan wajahnya pucat,Xin Shi masih tetap kelihatan cantik."

Xin Shi mempunyai tetangga tetangga yang juga adalah seorang gadis, namanya Dong Shi. ketika makin lama makin banyak yang memuji Xin Shi,Dong Shi merasa tidak suka dan iri hati. karena itu kepada orang banyak ia berbicara,"apa lebihnya Xin Shi,apalagi wajahnya sering pucat dan meringis menahan sakit. sebenarnya kecantikanku tidak jauh beda dengan Xin Shi." tetapi setiap orang yang mendengarkan ucapannya selalu tertawa sinis sambil berlalu. hal ini membuat Dong Shi semakin membenci Xin Shi. ia selalu berpikir,"Aku harus bagaimana supaya orang memujiku dan tidak terus menerus memuji Xin Shi?"

Suatu hari penyakit Xin Shi kumat lagi,tetapi saat itu ia tidak bisa istirahat. ia harus pergi ke sungai untuk mencuci kain tenun. karena itu, satu tangannya memegang keranjang berisi kain tentun dan satu tangan lagi memegang dadanya yang sakit. ia pun tidak bisa berjalan cepat menuju sungai. di tengah perjalanan ia berpapasan dengan Dong Shi. Dong Shi melihat wajah Xin Shi pucat pasi dan meringis kesakitan. awalnya Dong Shi sangat marah dan berkata lirih,"orang ini yang dibilang,walaupun kesakitan tetapi tetap cantik',tetapi pada pemandangan saya tidaklah demikian!"lalu Dong Shi sungguh-sungguh melihat wajah Xin Shi yang sedang menahan sakit tersebut dan dalam hati berkata,"Wah,ternyata memang pendapat banyak orang benar bahwa walau menahan sakit,Xin Shi tetap terlihat cantik!aku tidak boleh terus menerus iri dan membencinya. orang akan semakin tidak suka padaku.Sebenarnya aku harus bagaimana?"

ia menyaksikan Xin Shi makin lama makin berjalan menjauhinya. ia terus berpikir dan berpikir dan akhirnya mendapat ide,"Xin Shi dengan wajahnya yang tampak sakit terlihat cantik oleh orang-orang, pasti baik jika aku berjalan dibelakangnya dan berpura-pura sakit juga seperti dia. mungkin hanya dengan cara ini orang juga bisa melihat kecantikanku." Lalu,ia tersenyum gembira dan berlari supaya tidak terlalu jauh dari Xin Shi. ketika,ia berjalan mengikuti Xin Shi, ada seorang nenek tua. lalu Dong Shi segera berpura-pura sakit.

waktu nenek itu memperhatikan orang yang berjalan di belakang Xin Shi, dan ternyata adalah Dong Shi, nenek itu ingin menolongnya,"Nona Dong Shi kamu sakit apa?" tanya nenek itu. DOng Shi pun berbalik bertanya kepada nenek tua itu,"nenek,jika penampilanku seperti ini apakah aku tambah cantik seperti Xin Shi?"

waktu nenek itu mendengar pertanyaan tersebut,ia jadi mengerti bahwa ternyata Dong Shi hanya berpura-pura sakit. Nenek tua itu pun tidak dapat menahan tawanya, dan ia tertawa lepas sekali. Setiap kali bertemu orang, Dong Shi selalu mendapat respons yang sama,orang pada tertawa.Dong Shi berpikir orang-orang mulai memuji dan menyukainya. tetapi lama-kelamaan ia paham bahwa orang-orang mengejeknya. akibatnya ,dengan marah ia bertanya kepada orang-orang banyak yang kebetulan berkumpul di suatu tempat,"kenapa kalian mentertawakanku?bukankah kalian berpendapat wajah Xin Shi yang sakit juga terlihat cantik. kenapa waktu wajahku tampaknya sakit kalian tidak menyebutku cantik?" ketika mendengar ucapan Dong Shi merekapun tertawa.

Diantara orang tersebut ada yang menyahutnya,"gadis bodoh, Xin Shi pada dasarnya memang sudah sangat cantik.jadi, walaupun ia tampak pucat dan kesakitan ia tetap terlihat cantik. kamu bukanlah Xin Shi. kalau kamu berpura-pura sakit seperti ini bukan tambah cantik,tetapi tambah jelek!"

Wajah Dong Shi merah padam saat mendengar perkataan orang itu. Dong Shi sangat malu dan akhirnya mengetahui bahwa perkataan dan tanggapan orang yang ditemuinya itu benar. Akhirnya ia berlari dengan cepat pulang ke rumah. mulai saat itu ia tidak lagi ingin meniru wajah Xin Shi yang tampak kesakitan karena ia sudah tahu dengan pasti Dong Shi bukanlah Xin Shi.

sejak itu orang di negeri China selalu mengatakan orang yang suka meniru orang lain dengan sebutan
Dong Shi Xiao Pin

Mutiara Hikmat :
Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri,tidak perlu merasa iri karena orang lebih memuji penampilan orang lain dan tidak terlalu memuji penampilan diri kita. Belajar mengakui kelebihan orang lain dan memperbaiki kekurangan diri sendiri itu sering membuat hidup akan lebih baik ketimbang iri terhadap kelebihan orang lain dan berusaha untuk menjadi orang lain atau bahkan menjelekkan orang lain.

Diri kita diciptakan sama berharganya dengan orang lain,kita pasti punya kelebihan tersendiri. oleh karena itu, kelebihan yang ada yang kita miliki perlu kita asah dan kembangkan dengan baik. jika kita mencoba meniru-niru supaya mirip dengan orang lain maka hasilnya kemungkinan besar adalah orang menertawakan kita karena kita akan tampak menggelikan.


Baca Selanjutnya .....

Rabu, 08 April 2009

Sheng Si Zhi Jiao : Sehidup Semati

Pada waktu perang zaman musim semi dan musim gugur,di berbagai penjuru negeri china terdapat kekacauan yang besar,semua orang sulit untuk bisa saling percaya karena bisa seperti musuh dalam selimut. karena itu, negara sebearnya sangat membutuhkan seorang yang kuat dan mempunyai pengaruh besar untuk menghentikan semua perang dan kekacauan tersebut, mereka sangat mengharapkan seorang yang bisa menyelamatkan rakyat dari penderitaan dan sengsara yang berkepanjangan.

Yang Jiao Ai dan Zuo Bo Tao adalah sepasang sahabat yang sangat karib.kedekatan mereka sudah seperti saudara kandung. pada suatu waktu mereka mendengar Raja kerajaan Chu adalah seorang raja yang pintar,karena itu mereka hendak pergi menemuinya untuk mendiskusikan bagaimana menghentikan kekacauan yang sedang berlangsung. Pada saat meninggalkan kampung halamannya, semua perjalanan lancar dan tidak menemui hambatan yang berarti. Namun, keadaan itu tidak berlangsung lama, karena setelah itu ada badai salju ditambah angin yang bertiup sangat kencang. Badai salju dan angin besar tersebut mengancam nyawa mereka. semua jalan tampak putih dan tidak ada lagi tanda-tanda yang bisa menjadi petunjuk agar mereka berjalan kearah yang tepat. salju lebat dan angin besar menganggu konsentrasi dan penglihatan mereka. kondisi kesehatan mereka pun terganggu. tetapi mereka berpikir bahwa jika mereka tidak menlanjutkan perjalanan,keadaan rakyat akan semakin menderita. karena itu mereka bersikeras menerjang badai salju itu.

setelah beberapa hari berjalan mereka menyadari bahwa mereka sedang tersesat. tidak satu dusun dan juga rumah yang mereka temui. sejauh mata memandang hanya putih salju saja yang tampak. mereka berdua sebenarnya tidak membawa banyak barang yang akan dihadiahkan kepada Raja Chu, tetapi perjalanan sulit seperti ini membuat mereka seperti tidak bertenaga membawanya.

setelah badai berhenti, semua salju mengeras menjadi es. jalan diatas es tidaklah mudah.orang akan mudah terpeleset jika sedikit saja kehilangan keseimbangan. karena itu, berjalan di atas lautan es tersebut sangat menguras tenaga, terlebih mereka bukan berjalan memakai sepatu yang biasa digunakan khusus berjalan diats es. sebenarnya dalam cuaca normal pun Zuo Bo Tao tidak begitu kuat ,apalagi cuaca buruk seperti ini. setelah beberapa hari,ia tidak kuat lagi meneruskan perjalanan. namun, ia berkata kepada sahabatnya bahwa menyelamatkan keadaan negara yang sudah kacau balau jauh lebih penting daripada dirinya sendiri. karena itu ia bertekad untuk meneruskan perjalanan agar bisa sampai dikerajaan Chu dan meminta pertolongan. ia terus berjalan sambil dipapah oleh sahabatnya.langkah demi langkah, sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti mereka makin mendekati tujuan.

setelah beberapa jauh berjalan dan sebenarnya kerajaan Chu sudah tidak jauh lagi, Zuo Bo Tao sudah semakin lemah kondisinya dan tidak ada lagi kekuatan walau hanya untuk beberapa langkah. ia meminta agar Yang Jiao Ai menyandarkannya pada sebuah pohon. setelah itu, dengan nafas yang terputus-putus karena kondisi fisik yang sudah lemah dan cuaca yang sangat dingin, ia berkata kepada Yang Jiao Ai,"jika kita berdua berjalan terus seperti ini,maka kita berdua akan mati karena kedinginan dan kelelahan, padahal tujuan kita sangatlah mendesak. kamu harus berjanji untuk sampai tujuan. pakailah jaket saya supaya kamu tidak kedinginan dan ada tenaga yang cukup untuk sampai ke tujuan. biar saya berbaring disini. Hatiku pergi bersamamu. jika kamu sampai ke tujuan dan berhasil memohon kepada Raja Chu untuk memberikan pertolongan, maka aku pun akan senang. Ingatlah jika kmu disini menungguiku, aku tetap saja akan mati karena aku sudah tidak kuat lagi.dan akan lebih banyak lagi rakyat yang akan mati. karena itu, lebih baik aku mati disini dan kamu cepatlah pergi kepada Raja Chu,jika rakyat banyak tertolong aku pun bahagia,kematianku tidak sia-sia."

Yang Jiao Ai tidak henti-hentinya menangis. ia tidak rela meninggalkan sahabatnya. tetapi demi memenuhi permohonan itu, dengan hati pedih ia meninggalkan sahabatnya yang pelan-pelan menemui ajal.

Akhirnya Yang Jiao Ai sampai dan dengan segera Raja Chu memberikan pertolongan, dan dengan segera keadaan bisa dikendalikan. Rakyatpun mulai pulih dari segala penderitaan dan Zuo Bo Tao yang sudah "tidur untuk selamanya" punya andil dalam memulihkan keadaan kacau-balau tersebut.

Mutiara Hikmat :

orang bijak rela mengorbankan diri sendiri demi keselamatan dan kebaikan orang banyak. hormatilah sahabat yang sejati karena ia sebenarnya juga merupakan bagian dalam keberhasilan dan kebahagiaan hidup kita. terkadang hidup diperhadapkan pada dua pilihan yang sulit, namun orang bijak bisa mengambil keputusan yang tepat.

Baca Selanjutnya .....

Minggu, 05 April 2009

Afanti Yang Pintar

Di bagian barat laut china,tepatnya provinsi Xin Jiang,ada seorang yang kepintarannya melegenda,namanya Afanti. pada waktu itu Raja Xin Jiang sangat buruk perilakunya dan tidak peduli terhadap rakyat yang susah dan membutuhkan pertolongan.Rakyat daerah Xing Jiang marah,tetapi tidak berani membuka mulut untuk protes. Mereka jengkel, namun tidak memiliki keberanian untuk bertindak. Mereka takut karena jika Raja Xin Jiang tahu ada yang tidak sopan bahkan marah padanya, maka segera orang itu akan menerima hukuman rajam,mati dilempar batu.
Mengetahui tidak seorang pun berani memberi masukan kepada Raja, Afanti dengan menunggang keledai berbicara keliling negeri tentang keburukan Raja yang tidak peduli akan penderitaan dan kesusahan rakyat. Afanti sama sekali tidak takut walau sudah banyak orang yang mengingatkannya.

Suatu hari, terhadap usaha yang dilakukan Afanti, rakyat negeri Xin Jiang mulai banyak yang menaruh simpati dan memuji Afanti atas keberaniannya dan juga kepintarannya. Afanti terus melakukan misinya tanpa takut hingga akhirnya ia ditangkap oleh para serdadu kerajaan dan dibawa ke hadapan Raja.

Raja yang tidak peduli itu pun bertanya kepadanya ,"Afanti,banyak orang berkata bahwa kamu adalah orang terpintar di negeri ini. Hari ini saya mau mengajukan pertanyaan untuk menguji kepintaranmu. Jika kamu tidak bisa menjawab, kamu akan segera menerima hukuman mati karena kamu telah juga memberitakan kabar yang buruk tentang saya."

Afanti dengan sigap menjawab," Raja, sekarang silahkan tutup mulut dahulu. Sekarang silahkan Tuan Raja mengajukan pertanyaan kepada saya."

Raja bertanya," Ada berapa banyak bintang di langit?"
Afanti menjawab,"Semua bintang di langit banyaknya sama dengan jumlah bulu di jenggot Tuan Raja."

Raja bertanya lagi,"kalo begitu berapa banyak jenggot saya?"
Sambil memegang ekor keledainya Afanti menjawab," Sama dengan bulu ekor keledai ini. Jika tidak percaya silahkan Tuan Raja hitung sendiri."

Raja pun geram dan berkata,"Mana mungkin saya bisa menghitung bulu ekor keledai. Kamu benar-benar tidak sopan. Pengawal, tangkat dan ikat dia,dan segera tempatkan dia di tempat hukuman rajam!"

Afanti bukan hanya tidak takut, tetapi juga sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Raja membentak,"Mengapa kamu tertawa, sebentar lagi kamu pasti mati."
Afanti sambil tertawa menjawab,"Tuan Raja, Sesungguhnya saya sudah tahu bahwa hari ini saya menghadap Raja dan itu berarti hari kematian saya. Saya bukan hanya sudah tahu hari kematian saya, saya juga sudah tahu hari kematian Raja."

Raja terkejut dengan jawaban Afanti. Dan, Karena berita yang tersebar bahwa Afanti tahu banyak hal,pintar,serta penuh hikmat,maka Raja pun ingin tahu kapan hari kematiannya.Raja berkata,"Apakah kamu sungguh mengetahui hari kematian saya?cepat katakan kapan saya akan menemukan ajal!"

Dengan sangat tenang dan sambil tersenyum Afanti menjawab,"Hari kematian Tuanku Raja adalah sehari setelah hari kematian saya!"
Mendengar jawaban Afanti, Raja mulai berpikir serius dan tampak mulai ketakutan. Tiba-tiba setelah berpikir dan merenungkan jawaban Afanti,Raja berteriak,"Cepat lepaskan Afanti tanpa banyak tanya! Hei,Afanti kamu sungguh jangan mati karena kalau kamu mati ,maka keesokan harinya pasti saya mati, saya harap kamu bisa hidup seribu tahun dan itu berarti saya akan hidup seribu tahun lebih satu hari. Afanti, saya akan menghadiahkan kepadamu harta kekayaan yang melimpah."

Si Raja Xin Jiang pun memberikan kepada Afanti harta yang banyak sesuai yang diucapkannya.

Mutiara Hikmat:
Gunakanlah semua talenta dan kepintaran untuk juga menolong orang lain yang membutuhkannya. jangan menggunakan semua kekuasaan dan kemampuan kita untuk menindas dan menyusahkan orang lain.

Baca Selanjutnya .....